Apa
yang salah dengan pendidikan di Indonesia ? Apakah ada yang “Kurang
beres” dengan pendidikan di Indonesia. Kepastian yang sangat nyata
adalah biaya pendidikan di Indonesia sangat mahal. Hal ini menyebabkan
banyak warga Indonesia putus sekolah karena kekurangan biaya sekolah.
Tapi apakah itu adalah satu-satunya penyebab putus sekolah? Karena di
tempat lain juga menemukan jumlah siswa yang hampir putus sekolah
memiliki motivasi tinggi untuk melanjutkan pendidikan mereka. Banyak
yang bekerja sambilan menambah pendapatan keluarga untuk mampu
bersekolah. Tetapi apakah semangat saja sudah cukup ?
Ketika
semangat telah mampu mengatasi kesulitan di satu sisi, tantangan baru
muncul dari sisi “eksternal”. Sistem pendidikan di negara kita tercinta
terlihat sedikit “aneh” dengan sistem standardisasinya. Banyak siswa
yang menguasai mata pelajaran fisika yang luar biasa tetap tidak lulus
karena nilai bahasa Indonesia di bawah standar. Hal ini menimbulkan
pemikiran bahwa seseorang yang mencintai seni dan musik dalam bahasa
Inggris namun lemah dalam matematika dan fisika, harus “dipaksa” untuk
mengikuti pelajaran untuk studi fisika dan matematika, dan
“meninggalkan” seni musik dan bahasa Inggris. Sehingga muncul
pertanyaan, “mengapa kita tidak diizinkan untuk mengambil minat dan
bakat, tapi malah dipaksa untuk mencintai dan mahir pada yang sama
sekali di luar wilayah minat dan bakat. Apakah ini tidak, bahkan menjadi
pembunuhan terhadap minat, bakat dan kreativitas?”